Salahsatu unsur penting yang digunakan sebagai pendekatan dalam mengkaji Islam adalah Ilmu Ushul Fiqh, yaitu ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang dijadikan pedoman dalam menetapkan hukum-hukum syari'at yang bersifat amaliyah yang diperoleh melalui dalil-dalil yang rinci. Melalui kaidah-kaidah Ushul akan diketahui nash-nash yang syara
Menurutulama Hanafiyah lafazh 'am ialah setiap lafazh yang mencakup banyak, baik secara lafazh maupun makna. 2. Menurut ulama Syafi'iyah, diantaranya Al-Ghazali menyebutkan bahwa lafazh 'am ialah satu lafazh yang dari satu segi menunjukkan dua makna atau lebih. 2. Macam-macam lafal 'Am. 1. lafal kullun, jami'un, kaaffah, ma'asyar
Dengankata lain, hadits 'Aisyah RA bahwa batas akhir sahur adalah adzan Shubuh masih mujmal (global). Hadits ini kemudian diperjelas dengan hadits Abu Hurairah RA sebagai mubayyan (penjelas yang detail dari mujmal) yang masih membolehkan sahur ketika adzan Shubuh. Abu Hurairah RA berkata,"Rasulullah SAW bersabda,'Jika seseorang dari kamu
KaidahTaqdim dan Takhir. Adapun kaidah-kaidah taqdim dan takhir itu ada dua: Pertama, mendahulukan penyebutan pada satu lafaz atau pada satu ayat bukan berarti lebih terjadi dalam realitas dan hukumnya. Kaidah ini butuh penjelasan karena bentuk-bentuk taqdim dan takhir dalam al-Qur'an mempunyai beberapa arti.
Padasaat Al Qur'an di turunkan, Rosul SAW. yang berfungsi sebagai mubayyin (pemberi penjelasan), menjelaskan kepada sahabat-sahabatnya tentang arti dan kandungan Al Qur'an, khususnya menyangkut ayat-ayat yang tidak di pahami dan samar artinya. Keadaan ini berlangsung sampai dengan wafatnya Rosul. Walaupun harus di akui bahwa penjelasan tersebut tidak semua kita ketahui akibat tidak
Hukumhukum yang mungkin ditunjukkan oleh bentuk Amr. Menurut Adib Saleh ahli Ushul Fiqh asal Damaskus, berbagai bentuk Amr diatas membawa beberapa pengertian antara lain : a. Menunjukkan hukum wajib, seperti perintah shalat dalam surat al-Baqarah: 110. "Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.".
Metodetafwid dan taslim merupakan aplikasi dari "metode ta'wil ijmali", yaitu metode yang diterapkan tanpa menentukan makna terhadap ayat-ayat. Ulama salaf menginterpretasikan dengan metode ini secara global terhadap keagungan dan kekuasaan yang dimiliki Allah tanpa memberikan rincian (deskripsi tentang makna).
vk4Vts. Uploaded byMiftah Bae Wis 0% found this document useful 0 votes321 views3 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes321 views3 pagesMujmal Dan MubayyanUploaded byMiftah Bae Wis Full descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Adam, Zaidaan, Kaylan, SatriaMujmal & MubayyanMujmal1. Pengertian1. Pengertian2. Sebab-sebab3. Hukum Lafadz2. Macam-macamMubayyanPengertian, Sebab-Sebab, dan HukumMujmal1Secara bahasa mujmal berarti samar-samar dan beragam/majemuk. Mujmal ialah suatu lafal yang belum jelas, yang tidak dapat menunjukkan arti sebenarnya apabila tidak ada keterangan lain yang menjelaskan. Dapat juga dimengerti sebagai lafadh yang global, masih membutuhkan penjelasan bayan atau penafsiran tafsir.“Perempuan yang diceraikan suaminya, menantikan iddahnya tiga quru.’” al-Baqarah[2] 228.Lafadz quru’ ini disebut dengan mujmal karena mempunyai dua makna, yaitu haid dan suci. Kemudian mana di antara dua macam arti yang dikehendaki oleh ayat tersebut maka diperlukan penjelasan, yaitu bayan. Ini adalah contoh yang ijmal dalam lafadz Mujmalوَالْمُطَلَّقٰتُ يَتَرَبَّصْنَ بِاَنْفُسِهِنَّ ثَلٰثَةَ قُرُوْۤءٍۗKata-Kata TunggalSusunan kata-kata jumlah atau tarkibTermasuk mujmal ialah lafadz asing yang ditafsir oleh nash itu sendiri, dengan arti yang khususSebab-Sebab Mujmalisim Qur’un dengan pengertian suci atau datang bulan. Jaun dengan pengertian hitam atau putihfii'l qaala dengan pengertian berkata atau tidur siang. Khataba dengan pengertian berpidato atau wawu yang m,enunjukkan huruf athaf penghubung atu huruf isti’naf menunjukkan permulaan kata , atau sebagai Ilaa yang menunjukkan ghayah atau berarti beserta ma’a 1. Kata-Kata TunggalMenurut Abdul Wahhab Khallaf, ada beberapa kategori dari suatu lafaz yang Mujmal tersebut. Kategori-kategori yang dimaksud adalah sebagai berikutTermasuk Mujmal ialah lafaz-lafaz yang pengertian bahasa dipindahkan oleh Syari’ dari pengertian aslinya kepada pengertian-pengertian khusus menurut istilah syara’.Apabila di dalam nash syara’ terdapt lafadz diantara lafadz-lafadz tersebut di atas, lafadz itu mujmal global pengertiannya, sampai ada penafsiran terhadap lafadz itu oleh syari’ sendiri. Karena itu, datanglah sunnah yang berbentuk amal perbuatan dan ucapan untuk menafsir atau menjelaskan arti shalat dan menjelaskan rukun-rukunnya serta syarat-syaratnya dan bentuk Susunan kata-kata jumlah atau tarkibTermasuk al-Mujmal ialah lafaz asing yang ditafsir oleh nash itu sendiri dengan arti yang khusus, seperti lafaz القارعة dalam firman Allah al-Qari’ah 1- 4 القارعة ما القارعة و ما ادرئك ما القارعة يوم يكون الناس كالفراش المبثوث“Hari kiamat, apakah hari kiamat itu ?. Tahukah kamu apakah hari kiamat itu ? Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran3. Termasuk mujmal ialah lafadz asing yang ditafsir oleh nash itu sendiri, dengan arti yang khususApabila terdapat perkataan mujmal baik dalam al-Qur’an maupun al-Hadis, kitatidak menggunakannya, datang penjelasan. Seperti kata shalat, zakat, haji, danlain-lain yang dijelaskan oleh Nabi Muhamamd Saw. tentang cara-caramelakukannya. Demikian pula tentang batas-batas harta yang terkena zakatHukum Lafadz MujmalPengertian, dan Macam-macam,Mubayyan2Mubayyan secara bahasa etimologi المظهر والموضح yang ditampakkan dan yang dijelaskan. Sedangkan secara terminologi Mubayyan adalah seperti yang didefinisikan oleh al-Asnawi sebagai berikut “Mubayyan adalah lafaz yang jelas maknanya dengan sendirinya atau dengan lafaz lainya”.Ada yang mendifinisikan Mubayyan sebagai berikutما يفهم المراد منه، إما بأصل الوضع أو بعد التبيين“Apa yang dapat difahami maksudnya, baik dengan asal peletakannya atau setelah adanya penjelasan.”Pengertian MubayyanPenjelasan dengan perkataan , contohnya, Allah SWT menjelaskan lafaz سبعة tujuh pada surat al-Baqarah ayat 196, tentang jumlah hari puasa bagi yang tidak mampu membayar dam hadyu pada haji Tamattu’. Dalam bahasa Arab lafaz tujuh sering ditujukan kepada arti banyak’ yang bisa lebih dari tujuh. Untuk menjelaskan tujuh’ itu betul-betul tujuh maka Allah SWT mengiringi dengan firman-Nya “itu sepuluh hari yang sempurna”.Penjelasan dengan mafhum perkataan, contohnya, firman Allah SWT dalam surat al-Isra’ ayat 23, tentang larangan mengatakan اف”ah” kepada kedua orang tua. Mafhum dari ayat tersebut adalah melarang seseorang anak menyakiti orang tuanya, seperti memukul dan lain-lain, karena mengucapkan “ah” saja tidak boleh, apalagi Mubayyan3. Penjelasan dengan perbuatan, contoh. Rasulullah SAW menjelaskan perintah mendirikan shalat, dalam ayat al-Quran, lalu Rasulullah SAW mencontohkan cara melakukan shalat Penjelasan dengan Iqrar “pengakuan” contohnya, Rasulullah melihat Qayis shalat dua raka’at sesudah shalat Subuh, maka Rasulullah bertanya kepada Qayis, lalu Qayis menjawab dua raka’at itu adalah shalat sunat fajar. Rasulullah tidak melarang. Ini menunjukkan dibolehkan shalat sunat sesudah shalat Penjelasan dengan Isyarat, contohnya penjelasan Rasulullah SAW tentang jumlah hari dalam satu bulan. Beliau mengangkat kesepuluh jarinya tiga kali, yakni 30 hari. Kemudian mengulanginya sambil membenamkan ibu jarinya pada kali yang terakhir. Maksdunya bahwa bulan itu kadang-kadang 30 hari atau kadang-kadang 29 Mubayyan6. Penjelasan dengan tulisan, contohnya Rasulullah SAW menyuruh juru tulis beliau menuliskan hukum-hukum mengenai pembagian harta warisan dan Penjelasan dengan qiyas, contohnya Rasulullah SAW menjawab seorang penanya melakukan haji untuk ibunya yang sudah meninggal. Rasullullah bertanya, bagaimana kalau ibumu punya hutang, apa kamu bisa membayarnya?. Hadits tersebut menqiyaskan mengganti haji orang tua dengan membayar MubayyanThankyou!
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Di dunia barat banyak berdiskusitentang wanita Islam . Mereka bicara tentang Wanita Muslim yang harus Berkerudung,Kedudukan, hak hak seorang Wanita Muslim ,tentang Poligami dan tentang arti Wanita Islam dalam Agama . Secara ringkasnya pertanyaan mereka adalah dan wanita punya hak yang samadalam Islam? pembagian tugas antara pria dan wanita dalam keluarga? 3. Apa peran seorang Wanita Muslim sebagai ibu rumah tangga ? 4. Apakah kewajiban agama juga berlaku untuk seorang wanita? 5. Dapatkah seorang wanita Muslim memilih suaminya sendiri? arti mas kawin dalam Islam? 7 Dapatkah seorang Wanita Muslim menikah dengan non Muslim? izin berpoligami dalam Islam ? seorang Wanita Muslim tidak boleh mempunyai beberapa suami ? 10. Bolehkan seorang pria Muslim memukul istrinya? 11. Bolehkah seorang Wanita Muslim minta diceraikan ? 12 Apa yang terjadi dengan anak nya jika terjadi perceraian ? 13 Mengapa Wanita Muslim mengenakan jilbab? 14 Apakah seorang Wanita Muslim berhak untuk menjangkau pendidikan setinggi mungkin dan bekerja sesuai dengan Pendidikannya? seorang Wanita Muslim berhak mendapat Waris ? arti Validitas kesaksian seorang perempuan dalam hukum Islam? seorang wanita Muslim pergi ke masjid? arti Pemisahan antar Laki dan Wanita Segresi gender dalam Islam? para wanita berdoa di belakang barisan laki-laki? seorang gadis Muslim memiliki hubungan yang intim dengan anak laki-laki? seorang anak perempuan Muslim menikuti pelajaran senam dan pelajaran renang ? seorang wanita Muslim diperiksa , diobati oleh dokter laki-laki? seorang wanita Muslim untuk mengambil tindakan untuk mencegah kehamilan Pil Anti Baby ? aborsi diperbolehkan dalam Islam? pendapat Ajaran Islam tentang adopsi? Pertanyaan Pertanyaan iniselalu di ajukan di Masyarakat di Barat yang di perincikan dalam dari satu bukuberbahasa Jerman . Sebagai umat Islam dalam menangapi pertanyaan ini harus bertindak intelektual , sebab mereka di dunia barat yang berkebudayaan lain , kebanyakan tidak tahu dan tidak mengerti tentang pertanyaan ini dengan baik akan menghilangkan Prasanka yang jelek tentang Wanita Islam. Lihat Sosbud Selengkapnya
Mengenal Kitab Ushul Fiqh Al Waraqat dan Terjemaha ArtinyaKitab al-Waraqat dikarang oleh Abu al-Ma’ali Dliya’ ad-Din Abdul Malik bin Abdullah bin Yusuf bin Muhammad al-Juwaini atau yang dikenal dengan Imam Haramain mendesain kitab al-Waraqat untuk kebutuhan mubtadi pemula. Secara bahasa, waraqat berarti lembaran-lembaran kertas. Dari judul saja sudah menggambarkan kitab ini bukan kitab yang besar. Pada bagian pengantar, Imam Haramain berkata, “Kitab ini adalah lembaran-lembaran kertas waraqat yang tipis/kecil yang berisi fasal-fasal topik-topik utama mengenai ushul fikih yang bisa diambil manfaatnya oleh pemula.”Nama lengkapnya Al-Waraqat fi Ushul Al-Fiqh الورقات في أصول الفقه. Sebagian manuskrip menyebut judulnya Al-Waraqat fi Al-Ushul. Kadang ada yang menyebutnya Muqaddimah ini adalah pembahasan ushul fikih saja. Tepatnya ushul fikih mazhab Asy-Syafi’i. Kitab ini tidak membahas fikih dan tidak membahas akidah. Pembahasan ushul fikih bermakna pembahasan aspek epistemologi fikih. Artinya, membahas ilmu kaidah dan rambu-rambu bagaimana fikih diproduksi. Jadi ilmu ushul fikih itu ilmu kerangka pikir. Ilmu ushul fikih adalah ilmu yang membentuk metode berpikir fikih dan nalar syar’i dalam Terjemah Arti Muzmal dan Mubayyan kitab Al Waraqat dengan dengan tulisan arab berharakatGlobal dan Penjelasan - الْمُجْمل والمبينوالمجمل مَا افْتقر إِلَى الْبَيَانGlobal adalah sesuatu yang butuh pada penjelasanوَالْبَيَان إِخْرَاج الشَّيْء من حيّز الْإِشْكَال إِلَى حيّز التجليpenjelasan adalah mengeluarkan sesuatu dari tempat yang sulit ke tempat yang jelasوَالنَّص مَا لَا يحْتَمل إِلَّا معنى وَاحِدًا وَقيل مَا تَأْوِيله تَنْزِيلهNash adalah sesuatu yang tidak mengandung kecuali satu makna, dan dikatakan sesuatu yang penjelasannya adalah pemakaiannyaوَهُوَ مُشْتَقّ من منصة الْعَرُوس وَهُوَ الْكُرْسِيّnash dikeluarkan dari kata minasshotil arus pelaminan pengantin yaitu kursiPenjelasannyaMujmal adalah dalil yang membutuhkan bayan penjelasan. Contoh ثَلَاثَةُ قُرُوْءٍ dimana lafadz ini mungkin diartikan suci dan haid, karena lafadz قُرْءٌ musytarak dimiliki bersama oleh makna haid dan adalah mengeluarkan sesuatu dari keadaan musykil menuju keadaan transparan atau jelas. Mubayyan dalil yang dijelaskan adalah secara bahasa adalah bercampur. Secara istilah, mujmal adalah ucapan atau perbuatan yang dalalah arah maknanya tidak jelas dan membutuhkan bayan penjelasan.Ketidak jelasan dalam mujmal dikarenakan dalalah atas beberapa makna yang terkandung setara, tanpa ada yang diunggulkan satu dengan yang lain. Contoh mujmal dalam ucapan seperti di atas, sedangkan contoh mujmal dalam perbuatan seperti hadits yang menjelaskan bahwa Nabi saw meninggalkan tasyahud dan berdiri melakukan rakaat ketiga. Ada kemungkinan Nabi meninggalkan dengan sengaja, sehingga hukum tasyahud hanya sunnah dan boleh ditinggalkan. Kemungkinan yang lain Nabi saw meninggalkan karena lupa, sehingga hukum tasyahud adalah bayan secara bahasa adalah penjelasan. Secara istilah, bayan adalah mengeluarkan sesuatu dari keadaan musykil menuju keadaan transparan atau dari bayan ada tiga macam;1. Mubayyan yang dijelaskan, yakni dalil mujmal di Mubayyan lahu, yakni mereka orang mukallaf yang terkena Mubayyin yang menjelaskan, ada beberapa macam;a. Berbentuk ucapan. Adakalanya dari Allah swt contoh QS. Al-Baqarah69;إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً“Adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya”Sebagai bayan dari firman Allah swt QS. Al-Baqarahصَفْرَاءُ فَاقِعٌ لَوْنُهَا تَسُرُّ النَّاظِرِينَ“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina”b. Berbentuk perbuatan, contoh, sabda Nabi saw;صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِى أُصَلِّى“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku melakukan shalat”Sebagai bayan dari firman Allah swt QS. Al-An’am72أَقِيمُوا الصَّلَاةَ“Dirikanlah shalat”c. Berbentuk surat, contoh surat yang dikirim Nabi saw pada penduduk Yaman tentang penjelasan diyat nyawa dan anggota badan. Juga surat yang dikirimkan Nabi saw tentang penjelasan kadar Berbentuk isyarah, contoh isyarat Nabi saw dengan kesepuluh jarinya sebanyak tiga kali sebagai penjelasan tentang bilangan hari dalam satu bulan, yakni tiga puluh hari. Kemudian Beliau mengulangi isyaratnya tiga kali dan pada ketiga kalinya mengurangi satu jarinya, yang artinya bulan terkadang hanya dua puluh sembilan hari Nash adalah lafadz yang tidak memiliki kemungkinan makna, kecuali satu makna saja. Seperti lafadzزَيْدًا dalam contoh رَأَيْتُ زَيْدًا. Menurut pendapat lain, nash adalah lafadz yang penjelasan maknanya sesuai turunnya lafadz tersebut. Contoh “maka wajib berpuasa tiga hari”. Bahwasanya ayat ini, dengan hanya memandang apa yang turun, dapat dipahami nash diambil dari kata-kata “pelaminan pengantin”, atau kursi, dikarenakan statusnya yang tinggi dibanding dalil lain dari segi pemahaman maknanya tidak tergantung pada hal lain.
Uploaded bySYAFAATUR RAHMAH 0% found this document useful 0 votes755 views5 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes755 views5 pagesMateri 5 Mujmal Dan MubayyanUploaded bySYAFAATUR RAHMAH Full descriptionJump to Page You are on page 1of 5Search inside document You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
pertanyaan tentang mujmal dan mubayyan